Kiat Jitu Tangkal Infeksi Hepatitis

HEPATITIS, virusnya sama sekali tak boleh diabaikan. Sejak adanya imunisasi untuk anak-anak dan dewasa di AS untuk hepatitis A dan B, angka kejadian penyakit yang merusak hati menurun hingga 90% dalam 20 tahun terakhir. Namun belum banyak yang menyadari pentingnya vaksinasi hepatitis. Alhasil risiko terkena penyakit ini masih tinggi.

Kaum ilmuwan telah mengidentifikasi beberapa jenis virus hepatitis. Di AS, ancaman utama mencakup tiga jenis penyakit yaitu hepatitis A, hepatitis B, dan hepatitis C. Ketiga jenis penyakit ini menyebabkan kumpulan gejala-gejala yang mirip, seperti demam, kelelahan, hilang nafsu makan, mual, muntah, sakit di bagian perut, sakit di persendian, buang air besar berwarna seperti tanah liat dan jaundice (mata atau kulit berwarna kuning).

Hampir sebagian besar pasien hepatitis A sembuh total dalam hitungan minggu atau bulan. Sebaliknya,  hepatitis B dan C bisa menjadi infeksi kronis yang menuntun pada terjadinya sirosis hati, kanker hati dan bahkan kematian. Ketiga jenis penyakit tersebut menyebar dengan cara berbeda dari orang ke orang:

– Hepatitis A. Virus hepatitis A (HAV) terdapat pada feses penderita hepatitis A, menyebar melalui kontak fecal-oral. Infeksi bisa terjadi bahkan dalam jumlah sedikit jika feses yang mengandung virus penyebab mencapai mulut. Hal ini bisa terjadi dengan mengonsumsi makanan atau sayur yang terkontaminasi, melalui kontak pribadi atau melakukan seks dengan orang yang terinfeksi.

– Hepatitis B. Virus hepatitis B (HBV) ditemukan pada darah, semen, cairan vagina dan cairan tubuh lain pada penderita hepatitis B. Infeksi bisa terjadi manakala terjadi kontak dengan cairan tersebut, misalnya selama melakukan seks dengan orang yang terinfeksi atau terpapar dengan jarum suntik yang terkontaminasi atau benda pribadi lainnya.  Hingga 25% dari orang yang terinfeksi HBV kronis meninggal akibat penyakit hati.

– Hepatitis C. Virus hepatitis C (HCV) ditemukan pada darah orang yang mengidap hepatitis C. Virus ini bisa menyebar melalui kontak seksual, meskipun biasanya virus ini menular dari ibu ke anak pada proses persalinan atau dengan berbagi jarum suntik hipodermis atau  obat paraphernalia. Hingga 85% orang yang terinfeksi HCV mengalami infeksi hepatitis C kronis.

Jadi, bagaimana cara melindungi keluarga dari hepatitis? Lakukan sejumlah langkah berikut ini:

1. Vaksinasi
Vaksin untuk hepatitis A dan hepatitis B sangat efektif, bisa diberikan dalam suntikan terpisah atau vaksin kombinasi. Sayangnya belum ada vaksinasi untuk hepatitis C.

2. Selalu cuci tangan dengan sabun
Sarankan anggota keluarga untukmencuci tangan dengan sabun setelah menggunakan toilet, mengganti popok, atau sebelum memegang makanan. Jika tak ada air dan saun, gunakan cairan pencuci tangan yang mengandung alkohol untuk membunuh kuman.

3. Waspadalah dengan darah orang lain
Tidak ada cara kasat mata untuk mengenali seseorang dengan hepatitis. “Sejumlah orang yang terkena hepatitis biasanya tak menunjukkan gejala-gejala yang gampang dikenali,” kata Melissa Palmer, MD, profesor kedokteran klinis di New York University School of Medicine di New York City.

Jadi, cara terbaik adalah mengikuti panduan yang ada dan berasumsi bahwa semua darah terinfeksi. “Terpapar dengan darah bisa menularkan hepatitis B and C,” kata John W. Ward, MD, direktur divisi virus hepatitis di CDC.

“Tentu saja jika seseorang membutuhkan pertolongan pertama, Anda tetap harus membantunya. Jika terjadi kontak dengan darah, segeralah membersihkannya dengan larutan alkohol,” ujar Ward.

4. Hati-hati dengan jarum suntik
Ada kemungkinan tertular hepatitis dari jarum suntik hipodermis dan alat untuk membuat tato dan tindik. Jadi berhati-hatilah menggunakan alat-alat ini. Jika anggota keluarga ingin membuat tato atau menindik bagian tubuhnya, lakukan hanya pada ahlinya yang memiliki lisensi profesional dan fasilitas yang terjamin kebersihannya.

Jangan malu untuk berbagi keprihatinan mengenai kontrol infeksi, apakah itu pada dokter atau orang yang akan menindik/membuat tato.

5. Tahu kapan berbagi, kapan tidak
Berbagi boleh, namun untuk sikat gigi, pisau cukur, pemotong kuku dan peralatan pribadi lainnya tidak disarankan, termasuk peralatan medis dan jarum suntik.

Peralatan tersebut bisa menjadi ‘pangkalan’ bagi jejak darah pemakai. Jika sang pemilik menderita hepatitis, meminjam peralatan pribadi yang bersangkutan bisa berpotensi menularkan penyakit.

“Kami bahkan menyaksikan ada wabah hepatitis B terkait dengan pemakaian bersama alat monitor glukosa darah pada penderita diabetes,” kata Ward. Jika Anda mengetahui diri Anda terkena hepatitis B atau C, jangan menyumbang darah, organ atau jaringan.

6. Lakukan seks aman
Tiga bentuk utama hepatitis bisa ditularkan melalui kontak seksual. Jadi penting untuk mengetahui sejarah pasangan Anda, selalu gunakan kondom lateks kecuali Anda tahu pasti Anda dan pasangan sama-sama ‘bersih’ dan tidak terinfeksi virus hepatitis. Anda mesti ingat, posisi seks tertentu juga rawan menularkan hepatitis.

“Berbagai aktivitas seksual yang meningkatkan trauma seperti seks anal dan seks kasar, dikaitkan dengan meningkatnya risiko transmisi HCV dan HBV,” kata Palmer. Selain itu kecenderungan terinfeksi HBV meningkat dengan jumlah pasangan seksual yang dimiliki seseorang.

7. Perhatikan makanan dan minuman
Bahkan jika Anda dan anggota keluarga sudah cuci tangan dengan sabun sebelum makan dan usai dari toilet, masih mungkin tertular hepatitis dari makanan yang dipersiapkan oleh orang yang kurang menjaga kebersihan.

Makanan yang berpeluang menularkan hepatitis antara lain buah segar, sayur, sandwich, salad dan jenis makanan mentah lainnya. Produk makanan laut, yang umumnya dihasilkan dari laut yang sudah tercemar, pertimbangkan untuk mengonsumsinya dalam wujud masih mentah. Jika sedang berwisata ke negara atau daerah dengan sanitasi rendah, hindari membeli makanan mentah. Konsumsilah es yang diyakini hanya dibuat dari air dalam kemasan.

8. Kenali sejarah keluarga
Virus hepatitis umumnya terdapat di bagian dunia tertentu, seperti Sub-Sahara Afrika, Eropa Timur, Timur Tengah, teluk Amazon dan Asia. Penting untuk mengetahui apakah anggota keluarga (termasuk anak adopsi) terlahir di salah satu kawasan tadi, jadi darahnya bisa dicek untuk mengetahui hepatitis.

“Kami menyarankan orang-orang diskrining hepatitis jika mereka berasal dari wilayah yang angka hepatitis B-nya tinggi,” saran Ward. “Jika salah satu anggota keluarga terinfeksi, semua anggota keluarga harus screening.” (go4/*****)
http://www.metrotvnews.com/mobile-site/text-detail.php?read=38437&tgl=2011-01-03

One response to “Kiat Jitu Tangkal Infeksi Hepatitis

Leave a comment